Pertemuan 3 - Dars Kitab Safinatunnajah
Adapun dars Fiqh hari ini masih berkisar tentang muqaddimah daripada kitab safinatun najah. Dan InsyaAllah yang akan kita bahas malam ini adalah rukun iman.
Sebagaimana kita tau bahwa Rukun Iman ada 6 :
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada Malaikat
3) Iman kepada Kitab
4) Iman kepada Rosul
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada qodo' dan qodar
Dalil Iman juga disebutkan dalam hadits dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu, ia berkata pada suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada Rasulullah,
فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ تؤمن بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ
Artinya: "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).
Beriman adalah bagaimana kita نعلم ( mengetahui ), lalu نعتقد ( menegaskan/hilang keraguan ), lalu نؤمن ( beriman ) lalu نوقن ( meyakini ) dan terakhir نشهد ( mengucap 2 kalimat syahadat ).
Jadi perlu kita sadari bahwa Iman, bukan sekedar percaya. Tapi iman lebih dari itu.
Bagaimana kita bisa percaya kalo tidak mengetahui kepada siapa kita beriman ? Dan bagaimana hati kita tidak memiliki keraguan atas segala yang kita percaya ? Bahkan seyakin apa kita selama ketika mengucap 2 kalimat syahadat yang selalu kita ucapkan dalam sholat.
~ Yang pertama Iman kepada Allah
قال الله تعالى :
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya:
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dalil diatas menunjukkan bahwa, Allah adalah satu-satunya Tuhan bagi semua yang sudah Allah ciptakan. Entah dibumi maupun dilangit. Dan tugas kita sebagai hamba, bukan hanya meyakini itu, tapi juga meyakini bahwa sifat satu-satunya yang dimiliki Allah adalah salah satu dari 20 sifat wajib yang harus kita ketahui.
Kembali lagi diingatkan bahwa beriman, itu juga harus tau dan kenal siapa yang kita imani. Secara garis besar kita tau bahwa Allah, satu. Allah ada. Allah melihat. Allah mendengar. Allah kekal.
Contoh, saat dimana kita meyakini bahwa Allah ada. Dan kita ada dititik, dimana kita nggak tau mau mengadu atau bercerita kepada siapa. Lalu bagaimana dengan keimanan kita yang percaya bahwa Allah ada ? Bukankah kalo kita percaya bahwa Allah ada, kita nggak akan dan nggak perlu bingung untuk mencari tempat mengadu ?
Sebagaimana firman Allah dalam surah Thoha ayat 14 :
قال الله تعالى :
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
Artinya :
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.
Dalil diatas adalah bukti yang Allah tegaskan bahwa Allah ada. Nggak ada Tuhan selain Allah. Mau kemanapun kita pergi, kemanapun kita berlari buat mencari tempat untuk mengadu, tetap. Semuanya akan tetap kembali kepada Allah. Karna memang sifat Allah, ada. Akan selalu ada.
Dan menjadikan Allah sebagai tempat mengadu, tempat pulang, tempat kembali dalam keadaan apapun adalah salah satu tanda bahwa kita percaya, bahwa kita beriman kepada Allah SWT.
Bahkan dikuatkan didalam hadist Nabi SAW, tentang iman atau percaya kepada Allah SWT :
عَنْ أَبِي عَمْرٍو وَقِيلَ: أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: "قُلْت: يَا رَسُولَ اللَّهِ! قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَك؛ قَالَ: قُلْ: آمَنْت بِاَللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ
Hadits di atas adalah jawaban Rasulullah atas pertanyaan yang dikemukakan oleh Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi. Ketika itu Sufyan bertanya, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku satu ucapan dalam Islam yang tidak akan kutanyakan lagi kepada selainmu". Kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Ucapkanlah: 'Aku beriman kepada Allah, lalu istiqamahlah".
Hadist diatas adalah ungkapan yang disampaikan untuk kita agar betul-betul beriman kepada Allah. Bukan hanya sekedar ucapan, tapi bagaimana dengan perbuatan dan juga istiqomah. Agar iman kita benar-benar bisa kita rasakan dalam hidup kita.
Karna dengan beriman, kita hadirkan ketenangan yang hanya bisa dirasakan oleh hati-hati yang percaya kepada Allah SWT.
Sekian
Semoga bermanfaat
Komentar
Posting Komentar