Pertemuan 1 - Dars Kitab Safinatunnajah

Dars Fiqh hari ini berkisar tentang muqaddimah daripada kitab safinatun najah. Dan InsyaAllah yang akan kita bahas adalah tentang isi muqaddimah, berupa :

1) Muqaddimah Kitab
2) Rukun Islam
3) Rukun Iman
4) Rukun Ihsan


[MUKADIMAH]

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدَّيْنِ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيَّيْنَ، وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

Segala puji milik Allah Rabb semesta alam. Dengan-Nya kami meminta pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Semoga shalawat dan salam Allah atas tuan kita Muhammad penutup para Nabi, keluarganya, dan Sahabatnya semua. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia.

Dalam muqaddimah kitab, hal pertama yang ditulis adalah بسم الله الرحمن الرحيم dan juga الحمدلله. Dua hal yang melibatkan Allah didalamnya. Bagaimana mualif ( sebutan u/pengarang kitab ) mengutamakan untuk bergantung kepada Allah dan mengharapkan didalamnya keberkahan. Sebagaimana mengikuti dalil didalam hadist :

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَمْ يُبْدَأْ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ أَقْطَعُ - رواه عبد القادر الرهاوي

Artinya :
“Setiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan menyebut Basmalah adalah buntung (kurang berkahnya).” (Riwayat Abdul Qadir ar Rahawi).

Dan ditambahkan pula dalam hadist yang lain :

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لَمْ يُبْدَأْ فِيْهِ بِحمد اللهِ فهو أَقْطَعُ أو قليل البركة - رواه عبد القادر الرهاوي

Artinya :
“Setiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan menyebut Hamdalah adalah buntung (kurang berkahnya).” (Riwayat Abdul Qadir ar Rahawi).

Dari hadist diatas, jelas bagaimana mualif kitab mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Jadi sebagaimana umat beliau, begitu pula seharusnya kita mengikuti beliau. Mengamalkan membaca بسم الله الرحمن الرحيم dan juga الحمدلله didalam kehidupan kita untuk mengharap keberkahan dari Nya. 

Karna akan semakin bermanfaat hidup kita, jika Allah berikan dan jadikan keberkahan yang luar biasa didalamnya. Dan juga mengucap Alhamdulillah, juga bagian dari rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah. Karna dengan kuasa Nya, mualif bisa mengarang Kitab Safinatun najah yang akan kita pelajari ini. 

Didalam muqaddimah, mualif juga kembali menunjukkan kepada kita, untuk betul-betul bersandar kepada Allah. Dengan lanjutan kalam yang mualif tulis kan :

وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدَّيْنِ

Dengan-Nya kami meminta pertolongan dalam urusan dunia dan agama. 
Bahwa akan semakin indah dan sempurna apapun yang kita punya, jika melibatkan Allah SWT didalam nya.

Akhwati yang dimuliakan Allah. . . 

Sebagimana Allah izinkan kita untuk sama-sama memulai malam ini dengan mengkaji kitab safinatun najah, maka mulailah dengan melibatkan Allah didalamnya. 

1) Kita islah niat kita. 
Kita jadikan niat kita untuk belajar dan mengamalkan apa yang kita pelajari dalam hidup

2) Lebih banyak bersyukur atas ni'mat yang Allah berikan. 
Karna apapun yang terjadi dalam hidup kita, itu adalah skenario terbaik dari Allah. 
Dan cara kita berterima kasih adalah dengan mensyukurinya

3) Bersandarlah kepada Allah untuk segala urusan entah dunia juga akhirat. 
Jika orang-orang sholeh melakukan hal demikian, lalu mengapa kita tidak. Sedangkan kita sedang mengkaji kitab karangan beliau.


Sekian
Semoga bermanfaat 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGAIMANA CARA SHOLAT AGAR BISA KHUSYUK ?

TURIS MEMELUK ISLAM SETELAH BELANJA DI PASAR KOTA TARIM

Episode 1