Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

KISAH SEBUTIR NASI YANG MEMBUAT HABIB LUTHFI TERDIAM

Dalam perjalanan mencari ilmu,  Maulana Habib Lutfi Bin Yahya-Pekalongan berjumpa dengan seorang Kiai Sepuh.  Romo Habib muda terheran-heran ketika menyaksikan akhlak kiai sepuh yang luar biasa.  Yakni, ketika dhahar (makan), ada butiran nasi yang terjatuh lalu dipungut dan dikembalikan ke piring untuk dimakan kembali. "Kenapa harus diambil, Yai. Kan cuma nasi sebutir," ujar Romo Habib muda penasaran. "Lho, jangan dilihat sebutir nasinya, Yik. Apa kamu bisa bikin nasi sebutir ini, bahkan seper seribu menir saja?" Deg, terdiamlah Romo Habib muda.  Kiai sepuh melanjutkan,  "Ketahuilah, Yik. Pada saat kita makan nasi, sesungguhnya Gusti Allah telah menyatukan banyak sekali peran. Nasi itu namanya Sego Bin Beras Bin Gabah Al Pari. Mulai dari mencangkul, menggaru, meluku, menanam benih, memupuk, menjaga hama hingga memanen ada jasa banyak sekali orang. Kemudian mengolah gabah menjadi beras,  Dari beras menjadi nasi juga banyak sekali peran hamba Gusti Allah di sana.

SIAPAKAH ORANG YANG PALING DI CINTAI BAGINDA NABI MUHAMMAD ﷺ ?

Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ketika itu baginda Rasul sedang berkumpul duduk bersama sahabat-sahabatnya, diantara para sahabat ada Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan lainnya.  Lalu kemudian rasul bertanya kepada para sahabat,  “Wahai sahabatku! Tahukah kalian siapakah hamba Allah yang paling mulia disisi Allah?”  Para sahabatpun terdiam.  Lalu ada salah seorang sahabat berkata,  "Para malaikat ya Rasulullah!” Kemudian Nabi berkata,  “Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah mereka senantiasa bertasbih, berzikir, beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia. Namun bukan itu yang ku maksud.”  Lalu para sahabat kembali terdiam. Kemudian salah seorang sahabat kembali menjawab,  “Ya Rasulullah, tentulah para Nabi, mereka itu yang paling mulia.” Nabi muhammad Tersenyum, baginda Nabi berkata,  “Ya, para nabi itu mulia, mereka itu adalah utusan Allah di muka bumi ini, mana mungkin mereka tidak mulia, tentulah mereka mulia, tapi ada lagi yang mulia." Para sahabat kemba

HUKUM BELAJAR MELALUI INTERNET

Oleh : Al Habib Umar bin Hafidz Pertanyaan : Seseorang yg belajar pada guru lewat internet, apakah terbilang murid dari guru tsb? Jawaban : Hubungan hati adalah penentu dalam masalah ini, jika dia (seseorang tersebut) sungguh benar dalam hubungan hatinya maka dia adalah murid Seseorang bisa belajar pada seorang guru melalui perantaraan internet asal bukan belajar lewat google, karena di google, semua orang bisa masuk tanpa ada saringan, berbagai macam orang dan tidak ada pertanggung jawaban benar salahnya Belajar di google, maka kita tidak tahu belajar kepada siapa Dan sungguh berbeda, Jika seseorang belajar lewat internet pada seorang guru Misal: Seseorang mengambil ilmu dari guru yg benar² jelas dan mempunyai sanad misalnya Al Habib Segaf Baharun, atau Al Habib Taufiq Assegaf lewat media internet, maka, Al Habib Umar mengatakan: "Sah nya dia dianggap murid tergantung dari hubungan hatinya kepada gurunya tersebut, jika benar, maka dia adalah murid" Hubungan hati si murid yg

KISAH SYEIKH IBRAHIM BIN ADHAM DAN SEORANG PEMAKSIAT

Gambar
Oleh : Ustadz Iqbal Zain Suatu hari, Syeikh Ibrahim bin Adham didatangi oleh seseorang yang sudah sekian lama hidup dalam kemaksiatan, sering mencuri, selalu menipu, dan tak pernah bosan berzina. Orang ini mengadu kepada Ibrahim bin Adham 👨"Wahai tuan guru, aku seorang pembuat dosa yang rasanya tak mungkin boleh lari dari perlakuan maksiat. Tolong tunjukkan aku seandainya ada cara untuk menghentikan semua perbuatan tercela ini?” Ibrahim bin Adham menjawab, 👳“Kalau kamu boleh berpegang pada lima hal ini, nescaya kamu akan dijauhkan dari segala perbuatan dosa dan maksiat. Pertama, jika kamu ingin berbuat dosa dan maksiat, maka usahakanlah agar Allah jangan sampai melihat perbuatanmu itu.” Orang itu terperanjat, 👨"Bagaimana mungkin, Tuan guru, bukankah Allah senantiasa melihat apa saja yang diperbuat oleh siapapun? Allah pasti tahu walaupun perbuatan itu dilakukan dalam bilik persendirian, di bilik yang gelap, bahkan di lubang semut pun.” 👳"Wahai anak muda,

METODE DAKWAH AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Gambar
Suatu hari, tatkala Habib Umar bin Hafidz memulai dakwahnya di Baidha', yang didatanginya justeru ke tempat orang-orang bermain bola. Beliau menonton mereka bermain bola sampai selesai Tentu para pemain sepak bola itu berpakaian seperti pada umumnya, bercelana pendek. Sedangkan Habib Umar berpakaian seperti laiknya para ulama juru dakwah, berjubah lengkap dengan 'imamah dan sorbannya Sesudah itu Habib Umar pun mendekati kedua kelompok pemain sepak bola itu, lalu berkata:  "Aku telah menyempatkan diri menyaksikan permainan bola kalian tadi. Sekarang, sudilah kiranya kalian berkenan memperhatikanku. Besok aku akan menyediakan sebuah hadiah kepada grup mana yang menang dalam pertandingan nanti. Tapi dengan syarat besok kalian berpakaian celana lebih panjang lagi (yang menutupi aurat)." Mereka pun menyetujui syarat yang diminta oleh Habib Umar Keesokan harinya Habib Umar pun menepati janjinya dengan mendatangi dan menyaksikan permainan sepak bola itu serta mem